Perkembangan Masa Remaja
Haekal Kautsar
Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan
Email : haekaru.kautsaru@gmail.com

Abstrak
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini
seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada
usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang
perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat
selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada
diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan
terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat
beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik
remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan
mengenai remaja.

1.Pendahuluan
Fase remaja
adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan
dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008).
Menurut
Dorland (2011), “remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan
selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun”.
Menurut
Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase remaja
yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.
Masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya)
lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
2.Tahap Perkembangan Remaja
Tahap
perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir
berdasarkan pendapat Sullivan
(1892-1949). Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing
fase.
1. Fase Praremaja
Periode
transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja
oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall
seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence)
adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.
Fase praremaja
ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan
akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan
memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan
teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik,
sehingga tidak kesepian (Sunaryo,2004:56).
Tugas
perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan
dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.
2. Fase Remaja Awal (early adolescence)
Fase remaja
awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. pada fase ini ketertarikan
pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk
memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42)
mengemukakan bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan
orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak.
Sunaryo
(2004:56) berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain:
1) Tantangan utama adalah mengembangkan
aktivitas heteroseksual.
2) Terjadi perubahan fisiologis.
3) Terdapat pemisahan antara hubungan erotik
yang sasarannya adalah lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang
sama.
4) Jika erotik dan keintiman tidak
dipisahkan, maka akan terjadi hubungan homoseksual.
5) Timbul banyak konflik akibat kebutuhan
kepuasan seksual, keamanan dan keakraban.
6) Tugas perkembangan yang penting adalah
belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.
3. Fase Remaja Akhir
Fase remaja
akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan.
Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan
antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah
hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
Sunaryo
(2004:57) mengatakan bahwa tugas perkembangan fase remaja akhir adalah
economically, intelectually, dan emotionally self sufficient.
3. Kesimpulan
Masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya)
lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan
remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta
teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari
fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara
lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas
yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja
berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam
hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah
hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh
konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.
4. Saran
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis.
Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja.
Sementara itu, perawat dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja
sebagaimana peran perawat dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan
remaja senantiasa memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak
memojokkan remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya.
.
http://jinggaitudian.blogspot.co.id/JINGGA
'TUK SENJA_ Paper _ PERKEMBANGAN MASA REMAJA.html
Halo lagi guys semua, balik lagi sama gue kalian udah tau belum soal Da Lopez Brother??
mungkin ada yg udah tau dari malming miko, buat yg belum tau, cekidot aja lah biar up2date aja, gokil dahhh... (y)
SkinnyIndonesian24
mungkin ada yg udah tau dari malming miko, buat yg belum tau, cekidot aja lah biar up2date aja, gokil dahhh... (y)
SkinnyIndonesian24
Halo Halo Bro/Sis
Back with me Haekal :)
Kali ini gue cuma mau nge-post buat nanyain kalian yg buka blog gueh, tentang apa yg kalian pikirin ato pendapat kalian soal blog gueh, kritik dan saran juga diterima kog, kan blog ini bisa jadi tempat sharing :)
gueh berharap kalian kasih masukan buat gueh dan kalian bisa betah buka blog gueh.. :D
makasih makasih :)
hahahaha :D
Back with me Haekal :)
Kali ini gue cuma mau nge-post buat nanyain kalian yg buka blog gueh, tentang apa yg kalian pikirin ato pendapat kalian soal blog gueh, kritik dan saran juga diterima kog, kan blog ini bisa jadi tempat sharing :)
gueh berharap kalian kasih masukan buat gueh dan kalian bisa betah buka blog gueh.. :D
makasih makasih :)
hahahaha :D
Rasa-rasanya aku sedikit khawatir tentang pendidikan di Indonesia. Pendidikan di sini lebih terasa hanya sebagai ajang formalitas, hanya agar terlihat seperti orang kebanyakan, "yang penting sekolah", untuk urusan yg lain seperti ilmu apa yg didapat, manfaat dari ilmu tersebut dan juga prestasi adalah hal belakangan.
Kebanyakan para oknum tenaga pendidik atau para murid sendiri telah menyimpang dari tujuan sekolah semula. Disini sekolah adalah sebagai fasilitas untuk para siswa agar dapat di didik dengan baik.
Maksud di didik disini adalah sama seperti di bina, para tenaga pendidik berusaha untuk membuat para siswanya menjadi lebih pandai, tidak hanya dalam akademik tapi juga pandai moral dan baik dalam bersikap maupun bertutur kata. Akan tetapi sekarang sekolah kebanyakan sudah melupakan pendidikan moral.
Hal yang seperti ini yg membuat pendidikan di Indonesia keadaanya sangat memprihatinkan. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena banyak orang yg bisa dikatakan pintar, tapi akhlak dan moralnya hancur, contohnya para koruptor dan masih banyak lagi.
Kalau diurutkan dari awal, salah satu penyebabnya adalah dari tenaga pendidik yg kurang kompeten, disini tenaga pendidik sangat diperlukan untuk menentukan hasil didikannya, yaitu para siswa, jika tenaga pendidik itu sendiri telah salah atau gagal mendidik muridnya, ini akan dilakukan si murid kedepannya.
Maka dari itu saya sebagai pelajar, juga menuntut adanya guru yg kompeten dan kalau bsa yg bijak, yg tidak hanya melihat dari kacamata subyektif dan dapat mengerti keadaan dari muridnya dan bukannya guru yg acuh tak acuh yg melihat dari pandangan pribadi, bukankah ini tidak profesional??
Oleh karena itu kami menuntut adanya keadilan dan jaminan atas mutu pendidikan dan bukan hanya sekedar datang ke sekolah pagi dan pulang siang, oleh karena itu bukannya guru disini adalah untuk mendidik muridnya? dan bukan guru yg tidak profesional.
Melihat ini semua saya berkeinginan mengubah pendidikan di Indonesia jadi lebih baik dengan tenaga pengajar yg profesional dan siap mendidik siswanya dan mencetak mereka untuk jadi generasi penerus yg hebat di masa depan. :)
Kebanyakan para oknum tenaga pendidik atau para murid sendiri telah menyimpang dari tujuan sekolah semula. Disini sekolah adalah sebagai fasilitas untuk para siswa agar dapat di didik dengan baik.
Maksud di didik disini adalah sama seperti di bina, para tenaga pendidik berusaha untuk membuat para siswanya menjadi lebih pandai, tidak hanya dalam akademik tapi juga pandai moral dan baik dalam bersikap maupun bertutur kata. Akan tetapi sekarang sekolah kebanyakan sudah melupakan pendidikan moral.
Hal yang seperti ini yg membuat pendidikan di Indonesia keadaanya sangat memprihatinkan. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, karena banyak orang yg bisa dikatakan pintar, tapi akhlak dan moralnya hancur, contohnya para koruptor dan masih banyak lagi.
Kalau diurutkan dari awal, salah satu penyebabnya adalah dari tenaga pendidik yg kurang kompeten, disini tenaga pendidik sangat diperlukan untuk menentukan hasil didikannya, yaitu para siswa, jika tenaga pendidik itu sendiri telah salah atau gagal mendidik muridnya, ini akan dilakukan si murid kedepannya.
Maka dari itu saya sebagai pelajar, juga menuntut adanya guru yg kompeten dan kalau bsa yg bijak, yg tidak hanya melihat dari kacamata subyektif dan dapat mengerti keadaan dari muridnya dan bukannya guru yg acuh tak acuh yg melihat dari pandangan pribadi, bukankah ini tidak profesional??
Oleh karena itu kami menuntut adanya keadilan dan jaminan atas mutu pendidikan dan bukan hanya sekedar datang ke sekolah pagi dan pulang siang, oleh karena itu bukannya guru disini adalah untuk mendidik muridnya? dan bukan guru yg tidak profesional.
Melihat ini semua saya berkeinginan mengubah pendidikan di Indonesia jadi lebih baik dengan tenaga pengajar yg profesional dan siap mendidik siswanya dan mencetak mereka untuk jadi generasi penerus yg hebat di masa depan. :)
Terkadang dunia lebih aneh daripada yang terlihat, lebih keji dari yg kita tau. Manusia menuntut orang-orang lain untuk lebih baik, akan tetapi dirinya sendiri malah berbuat yang lebih buruk daripada orang lain.
Akhlak mulia bukanlah lagi jadi hal yg diagungkan, melainkan kekayaanlah yg disembah-sembah, orang-orang lebih suka menuntut hak daripada menjalankan kewajiban, ingin hal-hal yg instan dengan hasil maksimal, tanpa ada pengorbanan demi melakukan sesuatu.
Entah ini karena matinya logika masyarakat, ataukah itu memang telah menjadi budaya baru karena pengaruh globalisasi, itu berarti budaya bangsa telah rusak karena faktor-faktor dari luar.
Kita sebagai bangsa berbudaya harusnya bisa menjaga budaya kita dari pengaruh luar yg menghancurkan moral dan kualitas bangsa. Tapi sebaiknya kita koreksi diri agar bisa menjadi orang yg lebih baik dan berguna bagi orang lain, agar kita bisa memperbaiki rusaknya budaya bangsa dari pengaruh yg dapat merusak moral bangsa kita. :)