Posted by : Unknown
Kamis, 19 November 2015
Perkembangan Masa Remaja
Haekal Kautsar
Teknik Sipil
Institut Teknologi Kalimantan
Email : haekaru.kautsaru@gmail.com

Abstrak
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini
seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada
usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang
perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat
selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada
diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan
terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat
beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik
remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan
mengenai remaja.

1.Pendahuluan
Fase remaja
adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan
dari anak-anak menjadi orang dewasa (Damaiyanti, 2008).
Menurut
Dorland (2011), “remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan
selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun”.
Menurut
Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase remaja
yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.
Masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya)
lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
2.Tahap Perkembangan Remaja
Tahap
perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir
berdasarkan pendapat Sullivan
(1892-1949). Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing
fase.
1. Fase Praremaja
Periode
transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja
oleh profesional dalam ilmu perilaku (Potter&Perry, 2005). Menurut Hall
seorang sarjana psikologi Amerika Serikat, masa muda (youth or preadolescence)
adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.
Fase praremaja
ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan
akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan
memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan
teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik,
sehingga tidak kesepian (Sunaryo,2004:56).
Tugas
perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan
dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.
2. Fase Remaja Awal (early adolescence)
Fase remaja
awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. pada fase ini ketertarikan
pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk
memuaskan dorongan genitalnya. Menurut Steinberg (dalam Santrock, 2002: 42)
mengemukakan bahwa masa remaja awal adalah suatu periode ketika konflik dengan
orang tua meningkat melampaui tingkat masa anak-anak.
Sunaryo
(2004:56) berpendapat bahwa, hal terpenting pada fase ini, antara lain:
1) Tantangan utama adalah mengembangkan
aktivitas heteroseksual.
2) Terjadi perubahan fisiologis.
3) Terdapat pemisahan antara hubungan erotik
yang sasarannya adalah lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang
sama.
4) Jika erotik dan keintiman tidak
dipisahkan, maka akan terjadi hubungan homoseksual.
5) Timbul banyak konflik akibat kebutuhan
kepuasan seksual, keamanan dan keakraban.
6) Tugas perkembangan yang penting adalah
belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.
3. Fase Remaja Akhir
Fase remaja
akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan.
Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan
antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah
hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga
negara.
Sunaryo
(2004:57) mengatakan bahwa tugas perkembangan fase remaja akhir adalah
economically, intelectually, dan emotionally self sufficient.
3. Kesimpulan
Masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya)
lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan
remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta
teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari
fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja antara
lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas
yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja
berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam
hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah
hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh
konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.
4. Saran
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis.
Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja.
Sementara itu, perawat dapat dijadikan tempat konseling untuk remaja
sebagaimana peran perawat dan sebagai perawat yang menghadapi permasalahan
remaja senantiasa memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak
memojokkan remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya.
.
http://jinggaitudian.blogspot.co.id/JINGGA
'TUK SENJA_ Paper _ PERKEMBANGAN MASA REMAJA.html